Studi Wisata SD Al Kautsar Kunjungi Destinasi Edukatif di Jakarta dan Bandung

Sebanyak 160 siswa SD Al Kautsar mengikuti kegiatan studi wisata ke Jakarta dan Bandung selama lima hari, 2-6 Desember 2024.

Rombongan siswa yang didampingi para guru mengunjungi beberapa destinasi edukatif dan wisata rekreasi, seperti Pusat Peragaan (PP) IPTEK, Museum Geologi, Trans Studio Bandung, dan Floating Market.

Kepala Sekolah SD Al Kautsar, Bapak Amat Zaki Mubarok, M.Pd., mengatakan kegiatan studi wisata ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antara siswa.

“Dengan pengalaman yang didapat, diharapkan para siswa dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari,” kata Amat Zaki, Jumat, 6 Desember 2024.

Seluruh kegiatan studi wisata juga diharapkan dapat memberikan kesan mendalam dan menjadi motivasi bagi para siswa untuk terus belajar dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.

Ketua panitia sekaligus guru pendamping, Sidik Purnomo, S.Pd., menjelaskan, di Jakarta, rombongan mengunjungi PP IPTEK dan Keong Mas.

Di PP IPTEK, para siswa belajar berbagai konsep sains melalui pameran interaktif dan eksperimen langsung. Dengan bimbingan pemandu, siswa-siswa juga mengeksplorasi berbagai instalasi yang menggambarkan prinsip-prinsip fisika, kimia, biologi, dan teknologi. Sedangkan, di Keong Mas, siswa menyaksikan film tentang Samudra dan Biota Laut.

Hari kedua, rombongan melanjutkan perjalanan ke Bandung, mengunjungi Museum Geologi, Trans Studio, dan Pusat perbelanjaan Cibaduyut.

Menurut Sidik, di Museum Geologi, siswa sangat antusias melihat koleksi fosil, batuan, dan mineral. Mereka juga mempelajari sejarah geologi Indonesia serta peran penting geologi dalam kehidupan sehari-hari.

“Pengetahuan tentang peristiwa geologi, seperti gunung berapi dan gempa bumi, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam Indonesia kepada para siswa,” tuturnya.

Selanjutnya, kunjungan ke Trans Studio menjadi highlight dengan berbagai wahana seru dan edukatif. Siswa tidak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang konsep-konsep fisika dan mekanika yang diterapkan dalam wahana tersebut.

“Setelah itu, rombongan beralih ke Cibaduyut. Di sana para siswa mendapatkan pengalaman jual-beli yang selama ini mungkin hanya dilakukan oleh orang tua mereka, tetapi di sana, mereka berbelanja sendiri, tanpa bantuan dari orang tua,” urainya.

Saat wisata ke Gunung Tangkuban Perahu, rombongan menaiki minibus shelter ontang anting menuju menuju kawah yang terkenal itu. Sesampainya di puncak, siswa disambut oleh pemandangan kawah yang menakjubkan dan aroma belerang yang khas. Beberapa siswa tampak terpesona dengan warna kawah yang berbeda, sementara yang lainnya sibuk mengambil foto untuk mengabadikan momen tersebut.

“Pengalaman berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tentang geologi dan legenda lokal, tetapi juga mempererat kebersamaan di antara mereka. Seluruh siswa kembali dengan penuh cerita seru dan kenangan indah yang akan selalu mereka ingat,” kata Sidik.

Usai dari Tangkuban Perahu, rombongan melanjutkan wisata ke Floating Market. Di sini, para siswa belajar tentang budaya dan tradisi perdagangan di pasar terapung. Setelah puas berkeliling dan berbelanja, rombongan bersiap untuk perjalanan kembali ke Bandar Lampung.

“Kegiatan ini sangat membantu siswa-siswi dalam melatih kemandirian dan kebersamaan. Hal ini melahirkan sikap kerukunan yang mencerminkan kepribadian P5 yang selama ini menjadi salah satu capaian kurikulum merdeka,” jelas Sidik.

Salah satu siswa, Karaissa Naraya Baginda mengatakan, kegiatan studi wisata memberikan pengalaman yang menyenangkan, menjadikannya lebih akrab dengan teman-teman, serta mendapat pengetahuan dan wawasan secara nyata.

“Selama ini, saya hanya membaca tetang tempat-tempat wisata lewat buku dan melihat di internet, tetapi dengan kegiatan ini saya bisa merasakan secara langsung tempat-tempat wisata favorit tersebut,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Faizal Darussalam Firdaus. Dia mengaku mendapatkan pengalaman berharga dengan mengikuti studi wisata ini.

“Saya bisa melihat secara langsung berbagai hal yang dipelajari di kelas, dan membuat saya semakin tertarik untuk belajar lebih banyak lagi,” ungkapnya.