Peraih Medali OSN SMA Al Kautsar Disambut Meriah di Sekolah

Ratusan siswa SMA Al Kautsar kelas X, XI dan XII bersama para dewan guru menyambut kedatangan 11 peserta OSN tingkat nasional, dengan tiga diantaranya merupakan peraih medali perak dan perunggu.

Satu persatu medalis OSN tingkat nasional memasuki halaman sekolah langsung disambut karangan bunga serta tepuk tangan meriah dari para siswa dan guru.

Dimulai dari Frans Ronald Fahrezie peraih medali perak bidang Geografi, diikuti oleh Maharda Syiar Akhlaq peraih medali perunggu bidang Biologi, dan Salsabill Nasya Edwin peraih medali perunggu bidang Kebumian.

Selanjutnya, para juara 1 OSN tingkat provinsi yang juga finalis OSN nasional, yaitu Candra Gunawan (Fisika), Muhammad Izzul Irtifaul Fikri (Fisika), Raihan Anugerah Haspani (Kimia), Aliya Meira Aswan, (Kebumian), Rana Azka Hanania (Informatika), Abiyyu Athallah Hanansa (Astronomi), Abdia Fadila (Ekonomi), dan Syifa Kirana Athailah (Geografi), diiringi oleh Guru Pembina Olimpiade Guntur, S.Kom.

Penyambutan para medalis dan finalis OSN tingkat nasional pada Senin siang, 9 September 2024 ini turut dihadiri Ketua Yayasan Al Kautsar Wagiso, S.E., M.M., dan jajaran pengurus, serta Kepala SMA Al Kautsar Eko Anzair, M.Si.

Dalam sambutannya, Eko mengucapkan selamat datang kepada sebelas finalis OSN tingkat nasional yang telah mengharumkan nama Al Kautsar dan Lampung di tingkat nasional.

Menurut Eko, rangkaian persiapan OSN cukup panjang, dimulai dari seleksi tingkat sekolah, kota, provinsi, hingga nasional.

“Mereka dikarantina , digembleng siang malam, kita datangkan pelatih-pelatih dari alumni dan lembaga olimpiade, perjuangan panjang yang luarbiasa,” kata Eko.

Menurut Eko, pendaftar OSN di tingkat kabupaten mencapai 239.781 siswa se Indonesia, tersaring di tingkat provinsi sebanyak 18.667 siswa dan sampai di tingkat nasional 900 siswa sehingga rasio keketatannya adalah 1:266.

“Artinya, satu siswa menyisihkan 266 siswa untuk tampil di tingkat nasional. Dan dari 11 siswa SMA Al Kautsar yang menjadi finalis di tingkat nasional, tiga siswa berhasil menyumbang medali untuk Lampung,” kata Eko.

Dia mengucapkan terimakasih kepada ketua yayasan dan jajaran pengurus yayasan atas dukungan anggaran dalam pembinaan para siswa sehingga bisa mengantarkan mereka meraih prestasi di tingkat nasional.

Eko menyatakan, penyambutan para medalis dan finalis OSN tingkat nasional ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi dan rasa bangga atas prestasi yang telah diraih, tetapi juga untuk memotivasi siswa-siswa kelas X agar berprestasi lebih baik di tahun mendatang.

Para medalis dan finalis OSN tingkat nasional berfoto bersama ketua yayasan, kepala sekolah, dan guru pembina olimpiade.

Ketua Yayasan Al Kautsar Wagiso juga mengucapkan selamat kepada para siswa yang telah membawa nama baik sekolah dan Lampung di nasional.

“Wabilkhusus selamat kepada anak peraih medali perak dan dua medali perunggu. Tahun ini naik dibading tahun lalu yang mendapat tiga medali perunggu, tahun ini ada medali peraknya,” kata Wagiso.

Yang membanggakan, lanjut Wagiso, dari 19 perwakilan Lampung di OSN nasional, 11 diantaranya adalah siswa dari SMA Al Kautsar.

Bagi siswa kelas XII yang tahun depan tidak bisa ikut lagi ajang OSN, Wagiso berpesan agar bidang/mata pelajaran yang selama ini ditekuni jangan ditinggalkan karena sangat berguna saat kuliah dan masa depan. Sedangkan bagi kelas XI, masih memiliki kesempatan untuk meraih medali di tahun depan.

“Para pemenang olimpiade sains ini adalah calon-calon ilmuwan yang bisa mengubah peradaban bagsa ke depan menjadi lebih baik,” tuturnya.

Wagiso juga mengucapkan terimakasih kepada para dewan guru dan pembina yang telah mengantarkan para siswa berprestasi hingga ke nasional.

Selanjutnya para peraih medali OSN secara simbolis menerima apresiasi dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pihak yayasan Al Kautsar dengan nilai total Rp20 juta bagi peraih medali perak, dan masing-masing Rp15 juta bagi peraih medali perunggu, serta tali asih untuk para finalis OSN nasional.

Frans Ronald Fahrezie menyampaikan kesan-kesan sebagai peraih medali perak OSN bidang Geografi. Dia mengucapkan terimakasih atas dukungan penuh pihak yayasan dan sekolah dalam membina dan melatih tim olimpiade hingga berprestasi di tingkat nasional.

Menurutnya, nama SMA Al Kautsar Bandar Lampung telah dikenal di seluruh Indonesia.

“Bahkan dari baju batik yang kita pakai mereka sudah tahu itu dari Al Kautsar. Kita harus bangga, Al Kautsar telah dikenal di seluruh negeri dan pulau Jawa,” ujarnya.

Menurut Frans Ronald, hal yang memotivasinya untuk meraih medali OSN di tahun ini adalah kakak-kakak angkatan sebelumnya yang telah berhasil meraih medali dan terkenal dari Sabang sampai Merauke.

“Itu yang mendorong saya bahwa saya harus jadi medalis OSN tahun ini. Alhamdulillah saya bisa meraih medali perak,” tuturnya.

Dia menanyakan kepada para siswa yang menyambut di lapangan “Siapa yang mau ikut OSN di tahun depan?” ujarnya. “Saya,” teriak puluhan siswa sambil mengangkat tangan. “Yang mau ikut OSN tahun depan, harus belajar lebih giat lagi,” ujar Frans memotivasi adik-adik kelasnya.

Para medalis dan finalis OSN juga berbagi tips agar bisa konsisten berlatih dan tekun dalam satu bidang pelajaran, yaitu harus sesuai passion sehingga apapun tantangannya bisa dihadapi dengan rasa senang dan seru. Setelah menemukan passion, lanjutkan dengan tekun berlatih, serta menjaga semangat belajar dan semangat juang hingga meraih prestasi tertinggi.