Jadi Pembina Upacara di SMA Al Kautsar, Ini Pesan Kapolda Lampung Untuk Pelajar

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjadi pembina upacara bendera di SMA Al Kautsar yang digelar di plaza sekolah, Senin, 5 Februari 2024.

Kegiatan Polri masuk sekolah tersebut digelar serentak di 36 SMA/SMK yang ada di Provinsi Lampung. Ini merupakan kegiatan Kapolda Lampung bahwa Polri hadir untuk melaksanaan pembinaan kepada para remaja di sekolah-sekolah.

Upacara turut dihadiri Ketua Yayasan Al Kautsar, Wagiso bersama jajaran pengurus, Kepala SMA Al Kautsar Eko Anzair serta semua dewan guru.

Dalam arahannya, Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, saat ini banyak terjadi kasus-kasus yang berkaitan dengan remaja, diantaranya penyalahgunaan narkotika, bullying, geng motor, dan persoalan lainnya.

Menurut dia, semua tindakan kriminal remaja itu terjadi karena kegagalan dalam mengontrol diri pada remaja

“Ada yang mengatakan usia remaja itu masih mencari jati diri. Tapi, perlu saya katakan bahwa orang tua kalian bersusah payah mencari uang untuk menyekolahkan kalian agar kalian menuntut ilmu,” kata Helmy.

Dia mengingatkan, di dunia pendidikan, guru adalah orang tua bagi siswa di sekolah. Guru memiliki kuasa untuk membangun dan membentuk siswa-siswanya menjadi pribadi yang baik. Guru tidak hanya menyampaikan teori dan materi pelajaran, tetapi juga menjadi suri tauladan dalam bentuk prilaku.

“Jalin hubungan yang baik dengan guru, buat bangga guru kalian dengan prestasi dan kerberhasilan setelah lulus nanti bisa tampil di pentas lokal maupun nasional,” katanya.

Sementara, di rumah, lanjut Helmy, orang tua juga berperan menentukan masa depan remaja anaknya, bertanggung jawab atas keselamatan remaja. Jangan memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat membahayakan nyawa anak.

“Selalu berikan pengawasan dan kontrol yang baik, juga nilai-nilai agama yang baik kepada anak,” tuturnya.

Oleh sebab itu, dia menekankan para pelajar untuk menghormati guru, patuh kepada orang tua, menyayangi teman, dan memiliki akhlak yang mulia berupa budi pekerti yang baik, sikap sopan santun, dan adab yang baik.

Di era digital saat ini, lanjut Helmy, tantangan dalam mendidik remaja lebih berat. Media sosial sering digunakan untuk mengekspresikan diri baik berupa foto, video dan lainnya. Oleh sebab itu, para remaja harus bijak dan bisa memanfaatkan media sosial dengan baik agar tidak menimbulkan persoalan.

“Jadi, ilmu penyetahuan dan teknologi itu kalau berada di tangan yang tepat, maka akan memberikan manfaat, tapi kalau jatuh di tangan yag salah, bisa menjadi sumber masalah,” kata Helmy.

Dia menyarankan, para pelajar menggunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti menambah wawasan dan mencari bahan-bahan tugas belajar.

“Itu bentuk tanggung jawab kalian atas kuota yang dibelikan oleh orang tua kalian,” tegasnya.

Helmy mengharapkan, para siswa Al Kautsar menjadi generasi penerus yang tangguh dan siap tampil di berbagai bidang, baik nanti saat menjadi kepala daerah, legislatif, polisi, guru, pengusaha, atau bekerja di bidang lainnya.

“Semoga kalian semua sukses dan menjadi pelaku utama di Indonesia emas 2045,” ujarnya.