BPTD Kelas II Lampung Sosialisasi Sadar Lalu Lintas di TK Al Kautsar

Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Lampung melakukan sosialisasi dan edukasi Sadar Berlalu Lintas Usia Dini (SALUD) kepada 50 siswa TK Al Kautsar, Selasa, 20 Agustus 2024, di aula TK Al Kautsar. Petugas BPTD mengenalkan tentang bentuk dan fungsi jalan tol, jalan raya, zebra cross, trotoar, serta peraturan rambu-rambu lalu lintas kepada para siswa.

Kepala TK Al Kautsar, Sukma Elia menyampaikan terimakasih kepada pihak BPTD yang telah memberikan kesempatan kepada siswa-siswa TK Al Kautsar untuk mendapatkan edukasi tentang berlalu lintas. Menurutnya, usia dini merupakan usia berkembangkan otak anak dan masa potensial bagi anak dalam menyerap berbagai informasi.

“Ketika kita memberikan sesuatu di usia dini, Insyaallah di dalam diri mereka itu akan tertanam dengan baik, dan nanti anak-anak hebat ini akan selalu tertib di jalan terutama tentang rambu-rambu berlalu lintas yang nanti akan diajarkan oleh Bapak dan Ibu sekalian,” ujar Sukma Elia saat memberikan sambutan.

Dia berharap, ke depannya TK Al Kautsar terus diajak bergabung dalam kegiatan edukasi berlalu lintas bagi anak usia dini ini sehingga anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak TK Al Kautsar ini ketika Indonesia Emas pada 2045 nanti, mereka sudah sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas.

Kepala Seksi Sarana JSDP BPTD Kelas II Lampung, Dedi Setiawan, S.Sos., mengatakan BPTD merupakan unit pelaksana Teknik yang berada di bawah naungan Kementrian Perhubungan. Salah satu program untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas adalah SALUD, yaitu sadar berlalu lintas sejak usia dini yang menyasar anak-anak usia PAUD dan TK.

“Seperti yang sudah disampaikan Bu Eli tadi, tema kegiatan kita hari ini adalah SALUD, yaitu sadar berlalu lintas usia dini. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi anak-anak semua. Karena memang jangankan di usia dini, kalau berlalu lintas itu, di usia tua saja kadang masih tidak sadar, malah anak yang mengingatkan tidak boleh begitu Pak. Makanya, mudah-mudahan dengan pengenalan berlalu lintas melalui bermain, lomba mewarnai dan menggambar bisa diikuti dengan baik dan berjalan dengan lancar,” tuturnya.

Pada sosialisasi materi tentang peraturan dan tata terbit berlalu lintas, seorang petugas menjelaskan kepada siswa tentang tempat-tempat penyeberangan yang berbahaya, diantaranya di tikungan, di belakang halangan, diantara kendaraan parkir, dan ditanjakan serta turunan.

“Nggak boleh di depan ban mobil, nanti bisa kecelakaan,” ujar salah satu siswa. “Iya, tidak boleh di ban belakang mobil ya, tidak kelihatan, bisa bahaya, bisa kecelakaan,” jelas sang petugas.

Kemudian, siswa dikenalkan dengan tempat penyeberangan yang aman dan selamat, yaitu zebra cross dan jembatan penyeberangan orang.