207 Guru Al Kautsar Ikut Seminar Internalisasi Penguatan Karakter

Yayasan Al Kautsar menggelar Seminar Internalisasi Penguatan Karakter Guru bagi 207 guru Al Kautsar mulai dari unit TK, SD, SMP dan SMA. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, 18-20 Oktober 2023, di Ruang Pertemuan Kantor Yayasan Al Kautsar.

Kabid Pendidikan Yayasan Al Kautsar, Rizal Effendi mengatakan, kegiatan ini untuk memotivasi guru agar melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dan responsif dalam mengikuti perubahan-perubahan di dunia pendidikan.

“Ini untuk memotivasi dan menguatkan karakter guru dalam mengajar. Jangan sampai guru terlena di zona nyaman karena Al Kautsar sudah menjadi barometer pendidikan di Lampung. Guru harus membuat inovasi-inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran, mengikuti program pemerintah, seperti aktif dalam guru penggerak dan implementasi kurikulum merdeka,” kata Rizal Effendi, Rabu (18/10/2023).

Dia menjelaskan, guru-guru di Al Kautsar adalah tenaga pendidik terbaik yang telah disaring melalui proses recruitment yang cukup ketat. Untuk itu, para guru Al Kautsar diharapkan mampu menggerakkan siswa agar menjadi generasi yang kreatif, inovatif dan juga berkarakter baik.

“Melalui pelatihan ini kami berharap kualitas guru Al Kautsar semakin meningkat, dan Al Kautsar bisa lebih maju lagi ke depannya,” tutur Rizal.

Kegiatan seminar menghadirkan coach profesional Hengki Yuliansyah yang telah memiliki sertifikat trainer internasional dari NFLNP Amerika Serikat.

Pada hari pertama Rabu (18/10/2023) kegiatan diikuti oleh 65 guru SMA Al Kautsar, dilanjutkan Kamis (19/10/2023) oleh 54 guru SMP Al Kautsar, dan pada Jumat (20/10/2023) diikuti oleh 88 guru TK dan SD Al Kautsar.

Yayasan Al Kautsar rutin melakukan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru untuk terus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan zaman. Selain itu guru-guru Al Kautsar juga didorong untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan dari S-1 ke S-2.

“Saat ini sudah lebih dari 25% guru Al Kautsar yang berpendidikan S-2. Yayasan juga menyediakan beasiswa pendidikan S-2 bagi para guru yang masih berpendidikan sarjana,” pungkasnya.